Panduan Investasi Cryptocurrency: Mengenal Bitcoin, Emas dalam Bentuk Digital

Popularitas dari cryptocurrency Bitcoin terus meningkat pesat. Mulai dari pihak yang menggunakan, menerima sebagai alat bayar, dan yang paling menakjubkan, nilai dari Bitcoin-nya itu sendiri.

Bahkan saat ini, Senin (10/4/2017), apabila di cek di situs https://www.luno.com/id/price, nilai untuk 1 Bitcoin (BTC) adalah Rp 15.849.000. Nilai ini sudah meroket sangat jauh apabila dibandingkan dengan 5 tahun lalu. Pada tahun 2012, nilai untuk 1 BTC hanya Rp 80.000, saat ini di Awal Desember 2017 sudah tembus di angka 200 Juta lebih.

Lantas apakah sebetulnya Bitcoin itu? Mengapa nilainya bisa meningkat secepat itu? Kenapa banyak yang menyebutnya sebagai “emas” dalam bentuk digital?

Mata uang digital terdesentralisasi pertama

Cryptocurrency adalah sebuah istilah untuk medium yang digunakan sebagai alat tukar yang dibuat dalam bentuk digital menggunakan prinsip-prinsip kriptografi sehingga aman dan tidak dapat diduplikasi. Atau lebih gampangnya, cryptocurrency dapat diartikan sebagai mata uang digital.

Dan seperti mata uang pada umumnya, mata uang ini memiliki nilai sehingga bisa digunakan sebagai alat tukar.

Bitcoin merupakan sebuah cryptocurrency yang penciptanya dikenal dengan nama Satoshi Nakamoto. Menariknya, program ini didesain dengan bentuk open source sehingga tidak diproduksi dan dikendalikan oleh satu otoritas seperti pada mata uang konvensional. Siapa saja dapat membuatnya dengan cara memecahkan kode matematika yang rumit menggunakan super komputer.

Transaksinya pun dilakukan secara peer to peer oleh para penggunanya secara langsung, dan dicatat dengan sistem public ledger yang dikenal dengan nama Blockchain. Sistem public lerger ini membuat setiap data transaksi yang dilakukan itu dicatat oleh publik secara mandiri, bukan melalui satu otoritas sentral.

Karena sifatnya itulah kenapa Bitcoin disebut mata uang yang terdesentralisasi. Mata uang ini lahir dari komunitas, berlaku secara internasional, dan tidak dikendalikan oleh satu lembaga tersentral atau pemerintahan manapun. Nilainya murni dikendalikan oleh komunitas pengguna Bitcoin dan pasar.

Karena itu tidak heran ketika banyak orang berbondong-bondong membeli Bitcoin pada tahun lalu menjelang beberapa kejadian penting seperti pemilihan presiden Trump, demonetisasi di India, dan Brexit. Mereka memandang Bitcoin sebagai tempat yang aman dan tidak dipengaruhi oleh kejadian dunia seperti itu.

Emas dalam bentuk digital

Tidak salah ketika menganalogikan Bitcoin sebagai emas dalam bentuk digital. Karena untuk mendapatkannya, Anda harus “menambangnya” terlebih dahulu. Caranya adalah dengan memecahkan soal matematika yang melibatkan serangkaian perhitungan algoritma rumit di komputer.

Tingkat kesulitan perhitungan algoritma untuk mendapatkan Bitcoin semakin lama akan semakin meningkat, sehingga diperlukan komputer khusus yang bisa menyelesaikan proses penambangan dengan lebih cepat dibandingkan komputer biasa. Untuk menambangnya pun diperlukan waktu yang tidak sebentar.

Sedangkan mengenai jumlahnya, Bitcoin sejak awal dirancang agar hanya bisa diproduksi dalam jumlah terbatas sebanyak 21 juta keping. Seiring waktu, Bitcoin diprediksi sudah tak bisa "digali" lagi pada tahun 2140.

Bisa disimpulkan bahwa jumlahnya yang sama-sama langka dan nilainya yang selalu naik adalah 2 karakter yang membuat Bitcoin dan emas menjadi sama. Emas dipercaya sebagai logam mulia yang bernilai, dan nilainya akan terus semakin mahal di kemudian hari. Karena itu, emas digunakan mulai dari barang berharga, aset bergerak, dan juga investasi.

Bitcoin juga seperti itu. Dengan total stoknya yang hanya 21 juta “keping”, Bitcoin dipercaya sebagai powerful payment method yang dapat digunakan untuk bertransaksi ataupun disimpan sebagai barang berharga yang nilainya akan terus naik.

Dan tidak hanya itu saja, karena sifatnya yang digital Bitcoin diklaim lebih baik daripada emas. Bitcoin tidak memerlukan tempat penyimpanan fisik dalam bentuk lemari besi yang besar dan memakan tempat. Mengaksesnya pun mudah, dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone dan koneksi internet.

Kegunaannya?

Bitcoin atau Cryptocurrency lainnya dapat digunakan untuk apa saja selayaknya uang biasa.

Seperti mata uang pada umumnya, Bitcoin juga bisa digunakan digunakan mulai dari alat bayar, dikirimkan ke teman ataupun keluarga baik di dalam negeri ataupun luar negeri, instrumen untuk trading, atau juga disimpan sebagai investasi jangka panjang.

Sebagai alat pembayaran, pasarnya akan terus berkembang. Saat ini sudah lebih dari 150.000 merchant di dunia yang menerima pembayaran dengan Bitcoin, dan terus bertambah. Untuk Indonesia sendiri, merchant yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran mulai dari tempat penjualan pulsa, toko baju, kursus bahasa, kuliner, sampai akomodasi untuk traveling. Beberapa di antaranya dapat dilihat di sini.

Saat ini Bitcoin merupakan instrumen yang tepat jika disimpan sebagai investasi. Bukan tanpa alasan, dalam tiga tahun terakhir saja nilainya sudah naik hampir tiga kali lipat. Dan melihat perkembangan pasar pengguna Bitcoin yang masih terus berkembang, nilai ini diyakini masih akan terus naik dengan pesat.

Terakhir, karena harganya yang fluktuatif Bitcoin juga populer digunakan oleh para traders sebagai instrumen untuk trading. “Trading Bitcoin menguntungkan untuk traders.

Keunggulannya?

Bitcoin berbeda dengan model mata uang konvensional yang memiliki wujud fisik sehingga membuatnya memerlukan tempat penyimpanan. Bisanya tempat penyimpanan mata uang konvensional dipercayakan kepada satu otoritas perbankan. Untuk membawanya, Anda harus mengambilnya terlebih dahulu (via ATM atau teller) kemudian membawanya dalam sebuah wadah (misalnya dompet) yang pastinya memiliki kapasitas terbatas.

Dan untuk transaksi, kebanyakan transaksi mata uang konvensional ini akan dikenakan biaya dan membutuhkan waktu. Apalagi jika transaksi dilakukan antara dua bank di negara yang berbeda. Karena mulai dari sistem kas, bahasa, dan mata uang yang digunakan berbeda, tahapan yang harus dilalui juga banyak dan kompleks. Hasilnya, waktu dan biaya yang dibutuhkan menjadi lebih banyak.

Pada Bitcoin, karena wujudnya berupa data dan sistemnya yang universal, siapa pun dapat mengirimkan uang ke belahan dunia lainnya hanya dengan biaya yang kecil atau bahkan gratis, secara instan.

Bitcoin adalah satu sistem kas yang melakukan tersinkronisasi di seluruh internet, jadi siapa pun dapat mengakses akun kas yang sama secara real time di manapun ia berada.

Sama seperti apa yang dilakukan internet pada informasi, siapa pun dan di manapun dapat mengakses informasi dan uang tersebut hanya dengan terhubung ke jaringan. Untuk melakukan transfer pun sama seperti mengirimkan email.

Cara menggunakannya?

Meskipun tidak mempunyai wujud fisik, Bitcoin tetap memerlukan media penyimpanan. Pengguna harus terlebih dahulu memasang Bitcoin Wallet (dompet Bitcoin) dengan menggunakan media penyimpanan di komputer, perangkat mobile, atau lewat layanan berbasis web (cloud).

Bitcoin Wallet ini akan menjadi alamat transaksi Bitcoin pengguna. Setiap transaksi yang dilakukan memerlukan private key yang seharusnya hanya diketahui oleh pemilik akun. Sehingga selain pemilik, tidak ada yang dapat melakukan transaksi dari dompetnya.

Sederhananya, cara kerja Bitcoin Wallet ini sangat mirip dengan cara kerja e-mail biasa.

>> Sumber: KOMPAS.Com

----------------oOo----------------

GABUNG dengan Page "Cryptocurrency Development" (https://tinyurl.com/CryptoDEV) untuk INFORMASI TERBARU yang TerUPDATE sekitar Info Peluang Bisnis di Cryptocurrency

DOWNLOAD PANDUAN GRATIS:

MILYUNER KENTIR - Dari bukan siapa-siapa menjadi luar biasa..!!


LINK ONLINE BISNIS KAMI:

0 komentar:

Posting Komentar

 
  • PESAT BIZ Center © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes